SAMPAH &
PENGELOLAANNYA
Pernahkah kita menghitung sudah berapa banyak
sampah yang kita buang sehari? Sisa makanan, kertas barang-barang dari plastik,
kain-kain bekas, tisu, botol-botol, bahkan mungkin sampai mainan-mainan atau
peralatan rumah dan kendaraan yang tak terpakai lagi serta masih banyak lagi.
Jika kita sedang jalan-jalan, coba lihat
tempat sampah di wilayah pertokoan. Tempat sampah disana mungkin jadi
menggunung dengan kardus-kardus bekas, kemasan styrofoam, kantong plastik,
sisa-sisa makanan dari restoran, dan lain sebagainya.
Lalu coba kita tengok tempat sampah di rumah
sakit. Volumenya mungkin sama besarnya, tetapi sampahnya lebih banyak terdiri
dari perban bekas, obat-obatan tak terpakai, botol-botol infus dan sebagainya.
Diperkirakan bahwa rata-rata penduduk di kota membuang sampah sebanyak 1 - 2 kg
sehari.
Jenis-jenis sampah
1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri
dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/ biologis.
Misalnya adalah sisa makanan.
2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri
dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya
membutuhkan penanganan lebih lanjut. Misalnya adalah plastik dan Styrofoam.
3. Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun)
yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan berbahaya dan beracun.
Misalnya adalah bahan kimia beracun.
4. Kompos adalah sampah yang teruraikan secara
biologis, yaitu melalui pembusukan dengan bakteri yang ada di tanah, dan kerap
digunakan sebagai pupuk.
Jadi bisa dibayangkan banyaknya sampah seluruh
kota dalam sehari. Apa jadinya bila sampah-sampah ini tidak tertangani?
Tentunya tidak mustahil kalau kota kita tertimbun oleh sampah bukan? Karenanya,
kita dianjurkan untuk meminimalkan terjadinya pembuangan sampah terutama yang
tergolong sampah B3.
Sampah menjadi masalah
Bagaimana kehidupan masyarakat kita ke depan,
jika persoalan sampah tidak segera diselesaikan. Permasalahan sampah bukan
hanya berdampak pada persoalan lingkungan, tetapi juga telah menimbulkan
kerawanan sosial dan bencana kemanusiaan.
Berbagai kasus, seperti di Bantargerbang,
Bojong Gede, dan Leuwigajah, mengingatkan kita bahwa persoalan sampah bukan hal
yang sepele. Lalu, apa yang dapat kita lakukan agar sampah tidak menggunung dan
membuat lingkungan tidak sehat?
Ada beberapa hal kreatif dan efektif yang bisa
kita lakukan yaitu menerapkan prinsip 4R : Replace (mengganti), reduce
(mengurangi), re-use (memakai), dan recycle (daur ulang).
Sistem Pengelolaan Sampah
Secara garis besar ada tiga system pengelolaan
sampah. Dengan cara kimiawi melalui pembakaran, cara fisik melalui pembuangan
di TPA, dan cara biologis melalui proses kompos. Yang lazim dilakukan untuk
sampah dalam jumlah besar adalah secara fisik.
Bagaimana siklus sistem pengelolaan sampah?
Sampah dari rumah-rumah dikumpulkan dan
disimpan dalam tempat atau kontainer sementara, untuk kemudian diangkut ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk diolah sebelum dibuang.
Mengapa sampah yang dibuang harus diolah dulu?
Tumpukan sampah yang tidak diolah terlebih
dulu dapat mengundang lalat, tikus, pertumbuhan organisme-organisme yang
membahayakan, mencemari udara, tanah dan air.
Bagaimana penanganan sampah di TPA?
TPA sering juga disebut landfill, yaitu tempat
pembuangan yang memiliki dasar impermeable (tidak tembus air) sehingga sampah
yang diletakkan diatasnya tidak akan merembes hingga mencemari air dan tanah
disekitarnya.
Sampah- sampah yang datang diletakkan secara
berlapis, dipadatkan, dan ditutupi dengan tanah liat untuk mencegah datangnya
hama dan menghilangkan bau. TPA umumnya dibuat untuk bisa menampung sampah
selama jangka waktu beberapa tahun.
Apa itu Insinerator?
Insinerator adalah perangkat pembakaran sampah
yang efisien dan bisa mengurangi polusi udara. Insinerator yang baik memiliki
sistem penangkal pencemar udara di cerobongnya (walaupun tetap menyebabkan
pencemaran udara), dan sanggup mengurangi volume sampah sampai 80%nya seusai
dibakar.
Replace (Ganti dengan barang ramah lingkungan)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari.
Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih
tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih
ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila
berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa
didegradasi secara alami.
Reduce (Kurangi Sampah!)
Coba cara-cara ini :
1. Membawa tas belanja sendiri untuk
mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang belanja.
2. Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan
sabun daripada membeli botol baru setiap kali habis.
3. Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan
lain-lain dalam paket yang besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk
volume yang sama
Re-use (Gunakan sisa sampah yang masih bisa
dipakai!)
Coba cara-cara ini :
1. Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.
2. Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan
belanja untuk pembungkus.
3. Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas
untuk kerajinan tangan, perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan
lainnya.
Recycle(Daur Ulang Sampah!)
Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena
kadang dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus.
Tapi teman-teman bisa membantu dengan
cara-cara ini :
1. Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat
kabar bekas untuk di daur ulang.
2. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol
gelas untuk di daur ulang.
3. Menggunakan berbagai produk kertas maupun
barang lainnya hasil daur ulang.
Jangan bakar sampah sembarangan!
Mengapa? Karena sampah bisa terdiri dari
berbagai bahan yang belum tentu aman. Bahan seperti kaleng aerosol dapat
meledak bila kena panas, sedangkan bahan dari plastik dan karet dapat
menghasilkan gas yang menimbulkan kanker bila dibakar!
Bila pembakaran tidak bisa dihindari, pastikan
bahwa hanya sampah organik yang dibakar, tidak terlalu banyak sampah basah, dan
lakukan jauh dari kerumunan orang banyak atau benda lain yang dapat memperburuk
pembakaran.
Kita tentunya tidak ingin menyebabkan
kebakaran, bukan? Nah, mudah-mudahan dengan artikel ini kita semakin sadar
bahwa masalah sampah jangan dianggap masalah yang sepele karena menyangkut
kebersihan lingkungan kita.
Jika lingkungan tak bersih bukan tak mungkin
penyakit akan mudah mengenai kita... dan ingat selalu "Buanglah sampah
pada tempat yang sudah disediakan".
Catatan :
Salinlah pada buku catatan untuk di berikan penilaian.
Selanjutnya tuliskan
jawaban pertanyaan berikut di buku catatan
1.
Apakah pengertian sampah organic? Berikan 5
contoh
2.
Jerlaskan pengertian sampah anorganik ? berikan
5 contoh
3.
Apakah limbah B3 itu? Sebutkan
contoh-contohnya.
4.
Mengapa kita tidak boleh membakar sampah?
5.
Jelaskan mengapa biogas dapat dibuat dari
sampah organic?
UJIAN
SEKOLAH PRAKTIK
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SMK NEGERI 2 CURUP TIMUR
Judul : Elektrolisis AIR
Kompetensi Dasar :
8. Memahami konsep larutan elektrolit dan
elektrokimia
Dasar Kompetensi : 8.2 Menerapkan konsep reaksi redoks dalam
elektrokimia
Tujuan : Siswa mampu melaksanakan penguraian air
dengan menggunakan generator
HHO. (sel elektrolisis)
Indikator :
1. Uji elektrolisis air dilaksanakan dengan
benar
2. Pertanyaan pada lembar uji dijawab
dengan benar.
1. Rangkuman Materi
Bila pada larutan elektrolit diberikan arus
listrik searah, maka akan terjadi penguraian pada elektrolit tersebut.
Peristiwa ini terjadi pada elektrolisis, tempat berlangsungnya proses ini
disebut sel elektrolisis. Sel ini terdiri atas larutan elektrolit, elektroda
positif (tempat kutub positif arus searah) dan elektroda negatif (tempat kutub
negatif arus searah).
Pada elektroda positif (Katoda) terjadi reaksi reduksi, ion-ion positif (Kation) dalam larutan ditarik oleh
katoda. Sedangkan pada elektroda negatif (Anoda)
terjadi reaksi oksidasi, ion-ion negatif (Anion)
dalam larutan ditarik oleh anoda. Reaksi Redoks yang terjadi dipengaruhi oleh jenis
elektroda dan jenis anion.
Proses elektrolisis digunakan pada penyepuhan,
pemurnian logam, dan pembuatan beberapa senyawa seperti NaOH, Cl2
termasuk penguraian Air (H2O). Penguraian
Air (H2O) dapat
dituliskan sebagai berikut:
2H2O 2H2 + O2
2.
Cara Kerja dan Pengamatan
b.
Elektrolisis Air (H2O)
1)
Masukkan
ke dalam kedua tabung air sampai 1,5 cm dari mulut tabung kemudian tambahkan 2 sendok soda kue . Hubungkan
elektrode-elektrode itu dengan sumber arus searah 12 V selama kira-kira 10-20
menit. Catat perubahan yang terjadi pada setiap elektrode.
2)
Hubungkan
pipa I Kutub (+) ke gelas air sabun
dan catat apa yang terjadi
3)
Ambil
buih pada gelas tersebut bawalah ke ruang terbuka dan bakar dengan nyala api
(kertas dibakar) .
3.
Hasil Pengamatan elektrolisis (H2O)
Cairan
di
|
Perubahan sebelum dielektrolisis
(belum diberi arus)
|
Perubahan
selama proses elektrolisis
|
Perubahan setelah dielektrolisis
|
Buih di bakar
|
Katode
(+)
|
||||
Anode
(-)
|
4.
Pertanyaan
1. Tuliskan
reaksi ionisasi 2H2O à
. . . . + . . . .
2.
Tuliskan
Kation yang berada di Katoda .............................................................
3.
Tuliskan
Reaksi reduksi di katoda dan keadaan
elektrodenya :
........................................ à
..........................................................
4.
Tuliskan
Anion yang berada di Anoda ............................................................
5.
Gas
apakah yang terbakar dan meledak itu?
6.
Bagaimana
pendapatmu tentang kemungkinan gas tersebut sebagai BBG (bahan bakar gas) ?
“Good Luck”
By SUNARDI, S.Pd
04.05.2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar