Assalamu'alaikum Wr.Wb

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Well Come to my blog
SUNARDI ; Guru Kimia SMK N Rejang Lebong Bengkulu "DENGAN ILMU HIDUP AKAN LEBIH MUDAH"

SELAMAT BERGABUNG

Untuk siswa/i-ku,...siapapun dirimu,...dari manapun asal tempat tinggalmu, janganlah kalian pesimis. Hadapi tantangan masa depanmu dengan tegar, penuh ketekunan. Yakinlah dengan bekal ilmu yang kalian terima dari para guru, kalian akan menyonsong masa depan yang lebih bahagia.

Sabtu, 23 Oktober 2010

me

        Kuakui profesi guru memang bukan cita-citaku diwaktu kecil, dulu aku hanya termotivasi oleh keadaan, lingkungan, setiap aku membantu orang tuaku terutama 'ngarit' yang kadang cuaca tak bersahabat (hujan dan kabut) aku selalu berfikir " kapan aku bekerja tidak kehujanan, tidak terluka oleh arit, dan sebagainysa. Kadang cita-cita memang tidak harus menjadi kenyataan. Belum begitu lama aku menyadarinya setelah kenyataannya aku menjadi guru. Namun aku selalu mendapat motivasi dari rekan-rekan guru lainnya terutama  orang tua sehingga aku semakin menyintai profesi guru. 
        Sudah lebih dua puluh tahun aku menjadi guru, alhamdulillah dapat berjalan lancar, tentu berkah doa keluarga dan orang tua. Walau mungkin masih banyak yang harus kubenahi terutama diriku sendiri. Kucoba untuk selalu ikhlas mengerjakan hal-hal yang berkenaan dengan profesiku, sesuai dengan amanah yang diberikan kepadaku. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmadNya kepadaku, keluargaku, rekan-rekan seprofesi, serta anak didikku,  Amien.

Jumat, 15 Oktober 2010

Risma ALMUTTAQIN



  
RISMA AL-MUTTAQIN 1432-1434 H STRUKTUR ORGANISASI









Pengurus Harian :
Ketua Umum       : Reva Febri Dirgantara bin Samsudin
Ketua I                 : Supriyadi bin Abdul Jalil (Koordinator Bidang;1.3,5,7)
Ketua II                : Ririn Indah binti Rofilita (Koordinator Bidang;2,4,6)
Sekretaris I          : Upik Kurniaty binti Bujang Sastra
                                     Sekretaris II         : Refika Putri Wulandari binti Hasmir
                                     Bendahara            : Ayu Anggraini binti Rezan Sunandar

V. Bidang – Bidang :
1. Bidang Dakwah / Ibadah dan Pengembangan Ibadah
Koordinator   :   Beni Oktaria binti Suib alm.
Wakil               :   Sinta Dian Wulandari
Anggota          :   Fitri Dermata Sari
2. Bidang Organisasi / Kadernisasi, dan Litbang
Koordinator   :  Tarmizi bin Damsi
Wakil               :  M. Ardan Syah bin Zainal A
Anggota          :  Ayu Egit Larasati binti Gito
3. Bidang Usaha Dana / BMT dan Perlengkapan
Koordinator   :  Riska Septiani
Wakil               :  Yolanda Novita Sari
Anggota          :  Revi Rahmawati binti Hamdan S
4. Bidang Pemberdayaan Perempuan / Keputrian, Sosial dan Amal Saleh
Koordinator   :  Neni Sukeisih binti
Wakil               :  Mezi Puspita Sari binti Alfian
Anggota          :  Hafnati Rahmi binti Khairiman
5. Bidang Pengembangan Bakat Seni dan Olahraga
Koordinator   :  AlFikri Khoiri bin
Wakil               :  Reni Jayusman binti
Anggota          :  Rahmat  bin
6. Bidang Penggalangan Massa dan Keamanan
Koordinator   :  Hasbi Kurnianto bin Sunardi
Wakil               :  Rahmat Mulyana bin Bujang Sastra
Anggota          :  Septi Triana binti Habri Hairin
7. Bidang Humas / Infokom
Koordinator   : Agung Pranata bin Hasmir
Wakil               : Hengki bin Afriadi
Anggota          :

Mengetahui
Imam Masjid



H A S M I R, SH.MH

Talang Ulu, 5 Maret 2011 Sekretaris Pengurus Masjid



S  U  N  A  R  D  I ,S.Pd




RISMA AL-MUTTAQIN 2011-2013
STRUKTUR ORGANISASI 


DEWAN PEMBINA


Ketua              : Hasmir, SH.MH (Imam Masjid)
Wakil Ketua   : Drs. Zulfahmi, MM (Ketua BKM)
Sekretaris       : Sunardi, S.Pd (Sekretaris Pengurus Masjid)




Pembina-pembina :
1.    Bidang Dakwah / Ibadah dan Pengembangan Ibadah:
Rofilita, S.Sos (Seksi Pembangunan)

2.    Bidang Organisasi / Kadernisasi, dan Litbang:
Gito Tias, S.Pd (Bendahara BKM)

3.    Bidang Usaha Dana / BMT dan Perlengkapan:
Rezan Sunandar (Seksi PHBI BKM)

4. Bidang Pemberdayaan Perempuan / Keputrian, Sosial dan Amal Saleh:
    Ampariana, BA (Seksi Majelis Ta’lim ibu-ibu)
   
5. Bidang Pengembangan Bakat Seni dan Olahraga:
    Habri Hairin Ama.Pd(Gharim)

6. Bidang Penggalangan Massa dan Keamanan:
    Rubianto (Ketua RT 12)
    Hamdan S ( Bendahara Pembangunan)
7. Bidang Humas / Infokom:
                         Safrudin (Bilal)

Mengetahui
Imam Masjid



H A S M I R, SH.MH

Talang Ulu, 5 Maret 2011
Sekretaris Pengurus Masjid



S  U  N  A  R  D  I ,S.Pd

My sun Fadly

My sun Hasbie

Kamis, 14 Oktober 2010

Bunda Wisuda




POLIMER


Ditulis oleh Ratna dkk pada 19-01-2010
dna
Definisi
Polimer atau kadang-kadang disebut sebagai makromolekul, adalah molekul besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana. Kesatuan-kesatuan berulang itu setara dengan monomer, yaitu bahan dasar pembuat polimer (tabel 1). Akibatnya molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar. Sebagai contoh, polimer poli (feniletena) mempunyai harga rata-rata massa molekul mendekati 300.000. Hal ini yang menyebabkan polimer tinggi memperlihatkan sifat sangat berbeda dari polimer bermassa molekul rendah, sekalipun susunan kedua jenis polimer itu sama.
tabel_14_1
Klasifikasi
Senyawa-senyawa polimer didapatkan dengan dua cara, yaitu yang berasal dari alam (polimer alam) dan di polimer yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer sintetis).
Polimer yang sudah ada dialam (polimer alam), seperti :
1.  Amilum dalam beras, jagung dan kentang
2.  Selulosa dalam kayu
3.  Protein terdapat dalam daging
4.  Karet alam diperoleh dari getah atau lateks pohon karet
Karet alam merupakan polimer dari senyawa hidrokarbon, yaitu 2-metil-1,3-butadiena (isoprena). Ada juga polimer yang dibuat dari bahan baku kimia disebut  polimer sintetis seperti polyetena, polipropilena, poly vynil chlorida (PVC), dan nylon. Kebanyakan  polimer ini sebagai plastik yang digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk rumah tangga, industri, atau mainan anak-anak.
gambar_15_1_2
Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) yang membentuk molekul yang besar. Ada dua jenis reaksi polimerisasi, yaitu :  polimerisasi adisi danpolimerisasi kondensasi.
Polimerisasi Adisi
Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan tak jenuh (ikatan rangkap dengan melakukan reaksi dengan cara membuka ikatan rangkap (reaksi adisi) dan menghasilkan senyawa polimer dengan ikatan jenuh.
Mekanisme reaksi :
mekanisme_reaksiAtau dapat dituliskan :
mekanisme_reaksi1
Contoh :
Pembentukan  Polietena (sintesis)
Polietena merupakan plastik yang dibuat secara sintesis dari monomer etena (C2H4) menurut reaksi adisi berikut :
politienagambar_14_51
Pembentukan Poli-isoprena (alami)
Poli-isoprena merupakan karet alam dengan monomer 2-metil-1,3 butadiena. Reaksi yang terjadi dengan membuka salah satu ikatan rangkap dan ikatan rangkap yang lainnya berpindah
menurut reaksi adisi :
polisoprena
gambar_15_3

Jari-jari ATOM


Mengukur jari-jari atom
Tidak seperti halnya bola, sebuah atom tidak memiliki jari-jari yang tetap. Jari-jari atom hanya bisa didapat dengan mengukur setengah dari jarak antara dua buah atom yang berapitan.
 
Seperti halnya gambar diatas, pada atom yang sama kita bisa mendapatkan jari-jari yang berbeda tergantung dari atom yang berapitan dengannya.
Gambar pada bagian kiri menunjukkan atom yang berikatan. Kedua atom ini saling menarik satu sama lain sehingga jari-jarinya lebih pendek dibandingkan jika mereka hanya bersentuhan. Hal ini kita dapatkan pada atom-atom logam di mana mereka membentuk struktur logam atau atom-atomnya secara kovalen berikatan satu sama lain. Tipe dari jari-jari atom seperti ini disebut jari-jari (radius) logam atau jari-jari kovalen, tergantung dari ikatannya.
Gambar pada bagian kanan menunjukkan keadaan di mana kedua atom hanya bersentuhan. Daya tarik antar keduanya sangat sedikit. Tipe dari jari-jari atom seperti ini dinamakan jari-jari (radius) van der Waals di mana terjadi daya tarik yang lemah di antara kedua atom tersebut.
Kecenderungan jari-jari atom pada tabel periodik
Pola kecenderungan jari-jari atom tergantung dari jenis jari-jari atom mana yang ingin kita ukur – tapi pada prinsipnya pola seluruhnya sama.
Diagram-diagram di bawah ini menunjukkan jari-jari logam untuk elemen-elemen logam, jari-jari kovalen untuk elemen-elemen yang membentuk ikatan kovalen dan jari-jari van der Waals untuk elemen-elemen yang tidak membentuk ikatan (misalnya unsur gas mulia).
Kecenderungan jari-jari atom pada periode 2 dan 3


Kecenderungan jari-jari atom pada suatu golongan
Kita dapat segera memperkirakan bahwa jari-jari atom pada golongan yang sama akan semakin besar jika letak atom itu pada tabel periodik semakin di bawah. Alasannya cukup kuat – karena kulit elektron semakin bertambah.
Kecenderungan jari-jari atom menyusur satu periode
Kita perlu mengabaikan jari-jari gas mulia pada setiap periode. Karena neon dan argon tidak membentuk ikatan, kita hanya dapat mengukur jari-jari van der Waals – di mana ikatannya sangatlah lemah. Seluruh atom-atom lainnya jari-jari atom diukur berdasarkan jarak yang lebih kecil dikarenakan oleh kuatnya ikatan yang terbentuk. Kita tidak dapat membandingkan “suatu sifat yang sama” jika kita mengikutsertakan gas mulia.

Kecuali gas mulia, atom akan semakin kecil menyusur satu periode
Dari litium ke flor, elektron seluruhnya berada pada level dua, yang dihalangi oleh elektron pada 1s2. Peningkatan jumlah proton pada nukleus seiring dengan menyusurnya periode akan menarik elektron-elektron lebih kuat. Kecenderungan pada energi ionisasi yang naik turun tidak kita temui pada radius atom.
Pada periode dari Natrium ke Klor, kita juga akan menemukan kecenderungan yang sama. Besar atom dikontrol oleh elektron-elektron pada tingkat ke 3 yang tertarik semakin dekat ke nukleus seiring dengan meningkatnya jumlah proton.
Kecenderugan pada elemen-elemen transisi

Walaupun pada awal dari elemen-elemen transisi, jari-jari atom sedikit mengecil, besar jari-jari atom hampir seluruhnya sama.
Dalam hal ini, besar dari jari-jari atom ditentukan oleh elektron-elektron 4s. Penarikan karena naiknya jumlah proton pada nukleus berkurang karena adanya penghalang tambahan yaitu bertambahnya elektron-elektron pada orbital 3d.
Memang hal ini agak sedikit membingungkan. Kita telah mempelajari bahwa orbital-orbital 4s memiliki tingkat energi lebih tinggi daripada 3d – di mana kebalikannya elektron akan menempati 4s sebelum 3d. Artinya, elektron-elektron 4s dapat kita simpulkan berada pada luar atom dan menentukan besarnya atom. Hal ini juga berarti orbital 3d berada lebih dekat dengan nukleus daripada 4s dan berperan sebagai penghalang.

 Radius Ion
Ion-ion tidak memiliki besar yang sama dengan atom asalnya. Bandingkan besarnya ion natrium dan klor dengan atom natrium dan klor.
Ion Positif
Ion positif lebih kecil dibandingkan dengan atom asalnya. Konfigurasi elektron natrium adalah 2,8,1 ; sementara Na+ adalah 2,8. Kita kehilangan salah satu kulit elektron dan 10 elektron yang tersisa ditarik oleh 11 proton pada nukleus.
Ion Negatif
Ion negatif lebih besar dibandingkan dengan atom asalnya. Konfigurasi elektron klor adalah 2,8,7 ; sementara Cl- adalah 2,8,8. Walaupun elektron-elektron masih berada pada tingkat 3, penolakan tambahan terjadi karena bertambahnya elektron yang menyebabkan atom semakin membesar. Ion klor hanya memiliki 17 proton, tetapi mereka sekarang memiliki 18 elektron.